Minggu, 07 Juli 2013

4 Cara Mendongkrak Penjualan dengan Jitu

Sobat Winners, 


Wiwin Oktawinata ; Kemampuan Penjualan merupakan syarat sangat mutlak dalam bisnis, bagaimana cara mendongkrak omset bisnis kita?Dunia Bisnis  layaknya peperangan. Kemampuan pasukan lini depan merupakan syarat mutlak dalam memenangkan pertempuran. Dalam dunia bisnis kemampuan lini depan yaitu tenaga penjualan dalam melakukan penjualan mejadi syarat yang sangat diperlukan. Sekali lagi, salah satu ukuran dari kemajuan bisnis adalah seberapa progresif pendapatan atau omset penjualan bisa kita ciptakan bagi bisnis.


1. Kenali dan petakan kekuatan karakter produk atau jasa dan karakter tenaga penjual kita
Masih banyak bisnis, biasanya dalam skala UKM, menawarkan produk atau jasa tanpa benar-benar mengidentifikasi keunggulan produk dan jasa tersebut. Padahal apa yang mereka tawarkan bisa jadi merupakan produk atau jasa yang sudah banyak beredar di pasaran.

Sudah saatnya, bersama tim, kita melakukan identifikasi dan memetakan kekuatan produk dan jasa. Tidak lupa kita pun perlu memetakan kekuatan yang ada pada karakter tenaga penjual kita. Dari sini kita dapat memetakan apakah kekuatan tenaga penjual kita selaras dengan kekuatan produk atau jasa bisnis yang ditonjolkan.



2. Seleksi Prospek atau Leads kita

- Pilih 20% pelanggan yang telah berhasil melakukan transaksi penjualan dengan  kita.

- Petakan karakter 20% pelanggan yang telah memberikan transaksi penjualan dengan omset serta profit paling tinggi. Motivasi tenaga penjual kita untuk mencari prospek sesuai dengan gambaran karakter tersebut. Bahkan kita dapat menghubungi 20% pelanggan tersebut untuk menawarkan produk/jasa yang berbeda.

- Pilih 20% daftar prospek yang selama ini tidak kunjung membeli atau berhasil kita closing dalam suatu transaksi. Identifikasi karakter mereka lalu coret prospek dengan karakter tersebut dari daftar prospek ataupun target pasar. Kita perlu menghemat tenaga, waktu, dan uang untuk fokus pada prospek yang memang memilki karakter seperti 20% pelanggan yang membeli, bukan sebaliknya.

3. Berikan "Added Value" dalam penawaran penjualan anda

Mari kita renungkan, apakah proses penjualan yang menghasilkan transaksi Rp. 300.000.000, sama repot dan menghabiskan waktu dibanding  menciptakan penjualan senilai Rp. 50.000.000 ? Jika jawabannya "ya", maka sudah waktunya kita menawarkan produk atau jasa yang dapat menjadi added value dari produk/jasa utama kita. Kembangkan added value berdasarkan kekuatan yang mungkin tidak dimiliki oleh pesaing bisnis kita.

4. Peka terhadap momentum untuk "closing the sale"
Pernahkah kita didesak oleh tenaga penjual untuk langsung membeli atau "closing the sale" di kontak pertama? Apabila ini bisnis yang anda praktekkan pada proses penjualan, coba hitung statistiknya : Dari 100 kali penawaran pertama, berapa prosentase "closing the sale" terjadi? Bila jawabannya 50% maka 50% sisanya adalah prospek yang lari dari Kita.

Secara statistik, 80% dari prospek yang memang membeli adalah mereka yag sudah familiar serta akrab dengan bisnis kita. Oleh karena itu, kita perlu melakukan mengembangkan pendekatan pemasaran dan penjualan yang dapat membuat mereka akrab dan mengenal kita. Baik secara pribadi maupun secara produk/jasa yang kita tawarkan.

(dari berbagai sumber dan Mutia Prihatini)

Baca Juga :
Sales Membutuhkan Keberanian
Strategi Word Of Mouth
Perlukah Visi dan Misi?
Mengapa Kepentingan Pelanggan Harus diutamakan


Wiwin Oktawinata


Tidak ada komentar:

Posting Komentar